Rabu, 05 April 2017
gejala keberadaban
Sang Fana
Bak seluring senandung syair kuno.
Waktu terus bergulir.
layaknya air mengalir.
Begitulah hidup manusia.
Indonesia pertiwi negeri yang hijau.
Beribu budaya tumbuh di negeriku ini.
Namun, Kini...
Semua tinggal kenangan.
Coba kalian lihat.
Bagaimana budaya ditelan sang fana.
Kemanakah perginya sopan santun, ramah dan saling menghormati.
Kemanakah nilai luhur itu pergi hilang bak tertelan bumi.
Waktu adalah sang fana abadi.
Tak kan habis, namun tak kembali.
Walau kini hanya tinggal puing-puing.
Budaya tetap membekas dihati.
Wahai, Sang pencipta
Dengarlah doa hamba-mu ini.
Walau tak mampu mengulang apa yang terjadi.
Kiranya, kembalikan negeriku yang santun seperti sedia kala.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar